BERSYUKUR SAAT TURUN HUJAN
Ilustrasi: Hujan lebat mengguyur Jakarta 2014 (sumber: www.solusinews.com)
Beberapa waktu yang lalu, fenomena
hujan lebat dengan intensitas tinggi mengakibatkan bencana banjir dan longsor
di sejumlah daerah. Terkadang sebagian besar orang berkeluh-kesah mendapati
hujan turun begitu lebatnya di musim ini. Semestinya sebagai seorang muslim
perkataan yang dikeluarkannya adalah doa, “Alahumma shayyiban naafi'a, Ya Allah jadikan hujan ini membawa manfaat
-kebaikan." (HR. Al-Buhari). Atau kita bisa
juga berdoa agar keberadaan hujan tidak menimbulkan petaka. “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar
kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi,
gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.”
(HR. Bukhari). Walau susah bagaimanapun kita harus senantiasa optimis dan
mensyukuri seluruh ciptaan Allah SWT, termasuk hujan. Apakah manfaat hujan
sehingga kita harus senantiasa beryukur atas ciptaan-Nya ini ?
Keberadaan hujan di
dunia memberi banyak keberkahan, diantaranya menyuburkan tanah, memberi minuman
dan menumbuhkan pepohonan. “Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari
langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan)
tumbuh-tumbuhan, yang padanya kamu menggembalakan ternakmu” (QS An Nahl: 10-11).
Patut disyukuri bahwa
air hujan secara alamiah terasa tawar. Padahal sangat mungkin bagi Allah SWT
untuk menjadikan air hujan terasa asin atau pahit. Air hujan juga terbebas
zat-zat pencemar seperti karbon monoksida, karbon dioksida dan nitrogen,
dikarenakan telah melalui proses evaporasi yaitu penguapan air dari permukaan
bumi hingga terbentuk awan. “Maka
terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya
atau Kamikah yang menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia
asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur ?” (QS Al Waqi’ah: 68-70). Manusia
mengkonsumsi air tawar dari sumber air bawah permukaan. Sesungguhnya mata air
yang memancar berasal dari air hujan yang meresap melalui batuan dan tanah
menuju lapisan tanah, kemudian disimpan di ruang-ruang penampungan raksasa di
perut bumi.
Allah SWT menjamin
kebersihan air hujan untuk bersuci. “Kami
turunkan dari langit air yang amat bersih.” (QS Al Furqan: 48). Dengan
kebersihan air hujan, Allah SWT memerintahkan kita untuk menjaga kesucian saat
beribadah bahkan saat keseharian kita. Tuntunan ini menjadikan kita terbiasa
menjaga kesehatan dan terlepas dari kotoran yang menempel. “Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu
dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan
untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu).” (QS Al
Anfal: 11).
Disamping kenikmatan air
hujan, ayat-ayat Al Quran juga menyebutkan bencana banjir. Fakta menyebutkan
bahwa jumlah debit air hujan yang mengguyur permukaan bumi rata-rata mencapai
16 juta ton air per detik. “Sesungguhnya
Kami benar-benar telah mencurahkan air dengan melimpah (dari langit).” (QS
‘Abasa: 25). Karunia Allah SWT yang telah menurunkan hujan sebanyak itu ke bumi
dalam bentuk rintik-rintik kecil. Seandainya Allah SWT menghendaki
diturunkannya hujan dalam bentuk lebih besar, tentu akan menimbulkan banyak
kerusakan sangat parah. Sedangkan intensitas hujan yang masih tergolong sedang
di beberapa wilayah telah mengakibatkan banjir dan menimbulkan kerugian moril
dan materil yang cukup besar.
Sifat air yang selalu
mencari tempat yang lebih rendah adalah pengaruh gravitasi bumi. Hal ini juga
yang menggerakkan aliran banjir bertemu pedataran rendah dan daerah aliran
sungai hingga berakhir di lautan. Gravitasi merupakan pembatas alami yang
mencegah arus air berbalik arah terhadap
tempat yang lebih tinggi. Penyedotan air oleh tanah sehingga memenuhi pori-pori
di permukaan bumi juga mempercepat pengurangan volume banjir.
Adapun bencana banjir Jakarta dalam waktu cukup lama
dan berulang-ulang dalah disebabkan oleh sumbatan sampah dan endapan material
akibat ulah manusia sendiri. Oleh karenanya segeralah bertaubat, memohon
ampunan dan memperbaiki diri dengan cara menghindari perilaku merusak lingkungan.
Komentar
Posting Komentar